TELAAH
KURIKULUM PAI DI SMA/MA
“Guru & Pengembangan
Perencanaan Pembelajaran”
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran pada hakikatnya tidak
hanya sekedar menyampaikan pesan kepada
peserta didik, akan tetapi merupakan aktifitas professional yang menuntut guru untuk
dapat menggunakan keterampilan dasar mengajar secara terpadu, serta menciptakan
sistem lingkungan yang memungkinkan peserta didik dapat belajar secara
efektif dan efisien. Sistem lingkungan (pembelajaran) ini terdiri
darikomponen-komponen yang saling mempengaruhi, antara lain:
tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, guru dan siswa, jenis kegiatan
yangdilakukan, sarana/prasarana belajar yang tersedia, dan penilaian.
Komponen-komponen ini saling bergantung, saling berkaitan, dan saling
mempengaruhidalam kerangka proses pembelajaran, dan berfungsi secara terpadu
kearah tercapainya
tujuan pembelajaran. Mengingat
pentingnya suatu pembelajaran tersebut, maka perlu adanya suatu
perencanaan yang perlu dilakukan oleh
seorang guru. Hali ini agar pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru dapat berjalan
dengan baik. Untuk itu kami menyusun makalah yang berjudul “Guru dan Pengembangan Perencanaan Pembelajaran” untuk memberikan informasi
tentang guru dan pengembangan
perencanaan
pembelajaran dan berbagai materi yang terkait dengan perencanaan
pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1.
Apakah yang dimaksud dengan guru
2.
Apakah yang
dimaksud dengan perencanaan pembelajaran?
3.
Apa saja prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran?
4.
Bagaimanakah perencanaan dan persiapan pembelajaran?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Guru
Guru
adalah sebagai
pendidik dan pengajar anak, guru diibaratkan seperti ibu kedua yang mengajarkan
berbagai macam hal yang baru dan sebagai fasilitator anak supaya dapat
belajar dan mengembangkan potensi dasar dan kemampuannya secara optimal,hanya
saja ruang lingkupnya guru berbeda, guru mendidik
dan mengajar di sekolah negeri ataupun swasta.
Menurut Peraturan
Pemerintah
Guru adalah jabatan fungsional, yaitu kedudukan yang
menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang PNS dalam suatu
organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan keahlian atau
keterampilan tertentu serta bersifat mandiri
Menurut Undang-undang
No. 14 tahun 2005
Guru adalah
pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah.
B.
Pengertian Perencanaan
Perencanaan Pembelajaran
adalah proses penetapan dan pemanfaatan sumber daya secara
terpadu yang diharapkan dapat menunjang kegiatan-kegiatan dan upaya-upaya yang
akan dilaksanakan secara efisien dan efektif dalam mencapai tujuan.
Dalam hal ini Roger A. Kaufman
(Harjanto 1997:2) mengemukakan bahwa“Perencanaan adalah proyeksi (perkiraan)
tentang apa yang diperlukan dalamrangka mencapai tujuan asbah dan nilai.
Perencanaan sering juga disebut sebagai jembatan yang menghubungkan
kesenjangan atau jurang antara keadaan masa kinidan keadaan yang diharapkan
terjadi pada masa yang akan datang.
Perencanaan berkaitan dengan
penentuan apa yang akan dilakukan.Perencanaan mendahului pelaksanaan, mengingat
perencanaan merupakan suatu proses untuk menentukan kemana harus pergi dan
mengidentifikasikan persyaratan yang diperlukan dengan cara yang paling
efektif dan efisien.Berpangkal dari pemahaman tersebut, maka perencanaan
mengandung enam pokok pikiran yaitu :
1.
Perencanaan melibatkan proses penetapan keadaan masa
depan yangdiinginkan.
2.
Keadaan masa depan yang diinginkan itu kemudian
dibandingkandengan keadaan sekarang, sehingga dapat dilihat kesenjangannya.
3.
Untuk menutup kesenjangan itu perlu dilakukan
usaha-usaha.
4.
Usaha yang dilakukan untuk menutup kesenjangan itu
dapat beranekaragam dan merupakan alternatif yang mungkin ditempuh.
5.
Penilaian alternatif yang paling baik, dalam arti
mempunyai efektifitasdan efisiensi yang paling tinggi perlu dilakukan.
6.
Alternatif yang paling tinggi perlu diperinci
sehinggan menjadi pedoman dalam pengambilan keputusan apabila akan
dilaksanakan.Ibrahim (1993) mengatakan bahwa “Secara garis besar
perencanaan pembelajaran mencakup kegiatan merumuskan tujuan apa yang
dicapai oleh suatu kegiatan pembelajaran, cara apa yang digunakan untuk menilai
pencapaian tujuan tersebut, materi bahan apa yang akan disampaikan, bagaimana
cara menyampaikannya, serta alat atau media apa yang diperlukan.
Dengan perencanaan pembelajaran, guru dapat memperkirakan, mempersiapkan,
dan menentukan tindakan apa yang akan dilakukan pada waktu proses pembelajaran berlangsung.
Pada tahap ini guru mempersiapkan
segala sesuatunya agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara
efektif.Bunghart dan Trull ( Sagala : 2003) menyatakan bahwa “Perencanaanadalah
awal dari semua proses yang rasional, daan mengandung sifat optimismeyang
didasarkan atas kepercayaan bahwa akan dapat mengatasi berbagai
macam permasalahan dalam konteks pembelajaran.
Perencanaan pembelajaraan yang diartikan
sebagai proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pembelajaran,
pengunaan pendekatan atau metode pembelajaran, dalam suatualokassi waktu yang
akan dilaksanakan pada masa satu semester yang akan datanguntuk mencapai tujuan
yang ditentukan”.Toeti Soekamto (1993) mendefinisikan perencanaan pembelajaran
sebagaiusaha untuk mempermudah proses belajar-mengajar maka diperlukan
perencanaan pembelajaran.
Perencanaan pembelajaran dapat
dikatakan sebagai pengembangan pembelajaran yang merupakan sebagai system
yang intergrasi dan terdiri dari beberapa unsur yang paling
berinterakssi.Pengertian lain tentang perencanaan pembelajaran dikemukakan oleh
NanaSudjana (1998) yang mengemukakan bahwa perencanaan pembelajaran
adalahkegiatan memproyeksikan tindakan apa yang akan dilaksanakan dalam
suatu pembelajaran (PBM) yaitu dengan mengkoordinasikan (mengatur dan
merespon )komponen-komponen pembelajaraan, sehingga arah kegiatan ( tujuan ),
isikegiatan ( materi ) , cara penyampaaian kegiatan ( metode dan teknik )
serta bagaimana mengukurnya ( evaluasi ) menjadi jelas dan sistematis”.
Ini berarti perencanaan pembelajaran pada dasarnya mengatur dan menetapkan
komponen-komponen tujuan, bahan, metode atau teknik, serta evaluasi atau
penilaian.Perencanaan pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu rangkaian
yangsaling nberhubungan dan saling menunjang antara berbagai unsur atau
komponenyang ada di dalam pembelajaran atau dengan pengertian lain yaitu suatu
proses mengatur, mengkoordinasikan, dan menetapkan unsur-unsur atau
komponen-komponen pembelajaran.
C.
Prinsip-Prinsip
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran sebagai
kegiatan yang terus menerus danmenyeluruh, dimulai dari penyusunan suatu
rencana, evaluasi pelaksanaan, danhasil yang dicapai dari tujuan yang sudah
ditetapkan. Dalam praktiknya, terdapat beberapa prinsip perencanaan pembelajaran
yang harus diperhatikan sehingga proses belajar mengajar (PBM) di kelas
dapat silaksanakan secara efektif.Beberapa prinsip perencanaan pembelajaran,
menurut Sagala (2003), terdiri atas:
1. Menetapkan
apa yang akan dilakukan oleh guru, kapan dan bagaimanamelakukannya untuk
implementasinya dalam pembelajaran.
2. Membatasi
sasaran atas dasar tujuan intruksional khusus dan menetapkan pelaksanaan
keja untuk mencapai hasil yang maksimal melalui proses penentuan target
pembelajaran.
3. Mengembangkan
alternatif-alternatif yang sesuai dengan strategi pembelajaran.
4. Mengumpulkan
dan menganalisis informasi yang penting untuk mendukungkegiatan pembelajaran.
5. Mempersiapkan
dan mengkomunikasikan rencana-rencana dan keputusan-keputusan yang berkaitan
dengan pemelajaran kepada pihak yang berkepentingan.
Jika prinsip-prinsip ini terpenuhi,
secara teoritik, perencanaan pembelajaran itu akan mencapai tujuan sesuai
skenario yang telah disusun. Haltersebut sejalan dengan pendapat Mulyasa (2003)
bahwa:
a. Kompetensi
yang dirumuskan dalam perencanaan pembelajaran harus jelas,makin konkrit
kompetensi makin mudah diamati, dan makin tepat kegiatan-kegiatan yang harus
dilakukan untuk membentuk kompetensi tersebut.
b. Perencanaan
pembelajaran harus sederhana dan fleksibel, serta dapatdilaksanakan dalam
kegiatan pembelajaran, dan membentuk kompetensisiswa.
c. Kegiatan-kegiatan
yang disusun dan dikembangkan dalam perencanaan pembelajaran harus
menunjang dan sesuai dengan kompetensi yang telahditetapkan.
d. Perencanaan
pembelajaran yang dikembangkan harus utuh dan menyeluruh,serta jelas
pencapaiannya.
Terkait dengan pendapat diatas,
Oemar Hamalik (1980) mengemukakantentang
dasar-dasar atau prinsip perencanaan sebagai berikut :
1. Rancangan
yang dibuat harus disesuaikan dengan tersedianya sumber-sumber.
2. Organisasi
pembelajaran harus senantiasa memperhatikan situasi dankondisi masyarakat
sekolah.
3. Guru selaku
pengelola pembelajaran harus melaksanakan tugas danfungsinya dengan penuh
tanggung jawab.
4. Faktor
manusia selaku anggota oprganisasi senantiasa dihadapkan padaketerbatasan.
Oemar Hamalik juga mengemukakan
bahwa kegiatan perencanaan yang baik harus memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut :
1.Rencana adalah alat untuk memudahkan mencapai
tujuan.
2.Rencana harus dibuat oleh para pengelola atau guru
yang benar-benar memahami tujuan pendidikan dan tujuan organisasi
pembelajaran.
3.Rencana yang baik, jika guru membuat rencana itu
memahami danmemiliki keterampilan yang mendalam tentang membuat rencana.
4.Rencana yang dibuat secara terperinci.
5.Rencana yang baik jika berkaitan dengan pemikiran
dalam rangka pelaksanaannya.
6.Rencana yang dibuat oleh guru harus sederhana.
7.Rencana yang dibuat tidak boleh terlalu ketat,
tetapi harus fleksibel(luwes)
8.Dalam rencana khususnya rencana jangka panjang perlu
diperhitungkanterjadinya pengambilan resiko.
9.Rencana yang dibuat jangan terlalu ideal, ambisius,
sebaiknya lebih praktis-pragmatis.
10.Sebaiknya rencana yang dibuat oleh guru juga
memiliki jangkauan yanglebih jauh dapat diramalkan keadaan yang mungkin
terjadi.
Berdasarkan uraian diatas, maka perencanaan
pembelajaran itu harus dapatmengembangkan berbagai kemampuan yang dimiliki
siswa secara optimal,mempunyai tujuan yang jelas dan teratur serta dapat
memberikan deskripsitentang materi yang diperlukan dalam mencapai tujuan pembelajaran
seperti yangtelah ditetapkan, dengan memperhatikan prinsip-prinsip sebagai
berikut :
1.Menetapkan apa yang akan dilakukan oleh guru.
2.Membatasi sasaran berdasarkan kompetensi (tujuan)
yang hendak dicapat.
3.Mengembangkan alternatif-alternatif pembelajaran
yang akan menunjangkompetensi (tujuan) yang telah ditetapkan.
D.
Perencanaan
dan Persiapan Pembelajaran
Menyusun perencanaan pembelajaran
merupakan aktifitas yang sangat penting bagi guru. Salah satu fungsi
perencanaan adalah untuk mentransformasi-kan kurikulum sekolah ke dalam
pembelajaran di kelas.
Perencanaan pembelajaran
tidak dapat disusun dengan baik tanpa adanya ide yang jelas dariguru terhadap
apa yang akan dipelajari siswa di kelas. Kurikulum dapatmemberikan ide-ide yang
jelas mengenai apa yang akan dipelajari di kelas, tetapiguru juga mempunyai
tanggung jawab untuk memilih tujuan belajar apa yangdiharapkan dikuasai siswa
dalam pembelajaran (Procot, A. Et. Al., 1995).
Untuk menyusun perencanaan dan
persiapan pembelajaran ada berbagaicara. Proctor, A., et all, (1995) misalnya,
mengemukakan 5 kegiatan yangdikerjakan guru dalam membuat perencanaan pembelajaran.
1. Merumuskan
tujuan pembelajaran (Objective).
2. Menetapkan
pengalaman-pengalaman belajar dan kegiatan belajar siswa,termasuk urutannya
3. Menetapkan
peranan guru dalam pembelajaran.
4. Menetapkan
sumber-sumber/media pembelajaran.
5. Menentukan
asesmen.
Dalam peraturan pemerintah (PP No.
19 tahun 2005) tentang standar Nasional pendidikan dijelaskan
“Setiap satuan pendidikan melakukan proses perencanaan pembelajaran,
pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan
proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif
dan efisien” (Bab IV pasal 19 ayat 3).
Jenis –jenis perencanaan
pembelajaran selajutnya dalam Bab IV pasal 20dijelaskan “Perencanaan proses
pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang
emmuat sekurang-kurangbya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode
pengejaran, sumber belajar, dan penilain hasil belajar”. Perencanaan
pembelajaran tersebut dikategorikan kedalam dua bentuk yaitu silabus dan
rencana pelaksanaan pembelajaran. Unsur-unsur yang harus adadalam setiap
perencanaanyaitu tujuan, materi, metode, sumber dan penilaian
hasil belajar.Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam membuat
perencanaan pembelajaran adalah sebagai berikut :
1.Tuliskan identitas mata pelajaran antara lain mata
pelajaran, pokok bahasan/ sub pokok bahasan, kelas, semester, waktu dan lain
sebagainya sesuaikebutuhan.
2. Tuliskan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan
indikator.
3. Materi pembelajaran. Mengembangkan materi yang
harus diajarkan untuk mencapai indikator yang telah ditetapkan.
4. Kegiatan pembelajaran. Merumuskan kegiatan-kegiatan
atas pengalaman pembelajaran yang akan dilakukan oleh guru dan siswa dalam
melakukan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
5. Menentukan alat, media, dan sumber rujukan. Yaitu
menentukan alat /media pembelajaran yang akan digunakan untuk mendukung
terjadinya proses pembelajaran secara efektif dan efisien.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Guru
adalah sebagai
pendidik dan pengajar anak, guru diibaratkan seperti ibu kedua yang mengajarkan
berbagai macam hal yang baru dan sebagai fasilitator anak supaya dapat
belajar dan mengembangkan potensi dasar dan kemampuannya secara optimal,hanya
saja ruang lingkupnya guru berbeda, guru mendidik
dan mengajar di sekolah negeri ataupun swasta.
Perencanaan pembelajaran merupakan
suatu rangkaian yang salingnerhubungan dan saling menunjang antara berbagai
unsur atau komponen yangada di dalam pembelajaran atau dengan pengertian lain
yaitu suatu prosesmengatur, mengkoordinasikan, dan menetapkan unsur-unsur atau
komponen-komponen pembelajaran. perencanaan pembelajaran itu harus dapat
mengembangkan berbagaikemampuan yang dimiliki siswa secara optimal, mempunyai
tujuan yang jelas danteratur serta dapat memberikan deskripsi tentang materi
yang diperlukan dalammencapai tujuan pembelajaran seperti yang telah
ditetapkan, denganmemperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1.
Menetapkan apa yang akan dilakukan oleh guru.
2.
Membatasi sasaran berdasarkan kompetensi (tujuan) yang
hendak dicapai.
3.
Mengembangkan alternatif-alternatif pembelajaran yang
akanmenunjang kompetensi (tujuan) yang telah ditetapkan.
Untuk menyusun perencanaan dan
persiapan pembelajaran ada berbagaicara. Proctor, A., et all, (1995) misalnya,
mengemukakan 5 kegiatan yangdikerjakan guru dalam membuat perencanaan
pembelajaran.
1.
Merumuskan tujuan pembelajaran (Objective).
2.
Menetapkan pengalaman-pengalaman belajar dan kegiatan
belajar siswa,termasuk urutannya.
3.
Menetapkan peranan guru dalam pembelajaran.
4.
Menetapkan sumber-sumber/media pembelajaran.
5.
Menentukan asesmen.
Adapun langkah-langkah yang ditempuh
dalam membuat perencanaan pembelajaran adalah sebagai berikut :
1.
Tuliskan identitas mata pelajaran antara lain mata
pelajaran, pokok bahasan / sub pokok bahasan, kelas, semester, waktu
dan lain sebagainyasesuai kebutuhan.
2.
Tuliskan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan
indikator.
3.
Materi pembelajaran.
4.
Kegiatan pembelajaran.
B.
Saran
Demikian makalah yang
kami buat, tentunya kami sebagai penulis
sangat mengharapkan bahwa makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian
dapat memberikan kontribusi positif bagi pembaca khususnya Mahasiswa STAIN Palopo.
Dan kami menyadari
bahwa dalam makalah ini terdapat banyak kekeliruan, oleh karena itukami sangat
mengharapkan saran dan kritikan guna kesempurnaan penulisan makalah
selanjutnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar