PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM DAN IPTEK
Penelusuran terhadap perkembangan peradaban dan kemajuan Islam
dalam sejarahnya yang cukup panjang akan menghadapi problematika sendiri ketika
tidak mengapresiasikan teori-teori dan eksperimen pendidikan Islam, sebab
pendidikan merupakan elan vital dalam transformasi peradaban umat
manusia. Pendidikan Islam menciptakan kekuatan-kekuatan yang mendorong untuk
mencapai tujuan sekaligus menentukan perencanaan dan arah tujuan sebuah
perkembangan. Dengan demikian, dinamika sebuah peradaban mau tidak mau akan melibatkan
peranan pendidikan, walaupun dalam kapasitas yang sederhana. Maka tidak
berlebihan kiranya, kalau ada sebuah asumsi yang muncul kepermukaan bahwa untuk
melihat kemajuan sebuah Negara harus dilihat bagaimana dinamika perkembangan
dunia pendidikannya.
Sejalan dengan itu kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai
manifestasi dari hasil kemampuan berfikir dan nalar manusia berakibat pada
perubahan sosial yang menyangkut bidang kehidupan yang luas, tidak saja
perubahan dalam tuntutan ekonomi, komunikasi, politik dan lain sebagainya yang
selalu aktual bersama dinamika kehidupan. Tapi sektor pendidikan juga ikut
bersama-sama dirancang untuk pembangunan sumber daya manusia seutuhnya, karena
dunia pendidikan merupakan sebuah usaha yang sengaja diadakan, baik secara
langsung maupun tidak langsung, untuk membantu anak didik sebagai bagian dari
sumberdaya manusia bagi Negara Indonesia masa depan yang memerlukan rancang
bangunan secara jelas dan mampu memberikan fasilitas menuju kedewasaan seorang
anak didik untuk lebih berkembang dan berkualitas.
Pada dasarnya pendidikan mempunyai arti penting bagi manusia dalam
mencapai hidupnya sebagai homo education (manusia pendidikan),
manusia memerlukan bantuan dan bimbingan untuk dapat mengembangkan potensinya
agar dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal serta mengarah pada tujuan
hidup yang hendak dicapai. Untuk mencapai semuanya itu diperlukan proses
pendidikan, baik yang bersifat formal, informal atau non formal sebagai
rangkaian proses pemberdayaan potensi dan kompetensi individu untuk menjadi
manusia yang berkualitas yang berlangsung sepanjang hayat. Proses ini dilakukan
tudak sekedar untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat menggali, menemukan
dan menempa potensi yang dimiliki, tapi juga untuk mengembangkannya dengan
tanpa menghilangkan karakteristik masing-masing sebagai manusia yang beradab.
Sebab manusia yang berkualitas adalah manusia yang dapat menggunakan potensi
fisik dan non fisiknya untuk melihat dan merespon lingkungan sosialnya. Semakin
banyak manusia yang berkualitas dalam makna dapat melihat persoalan yang
objektif dan itu kemudian dijadikan landasan untuk mengatasi persoalan, semakin
dapat dipastikan bahwa masyarakat kita berjalan secara beradab.
Namun demikian, munculnya globalisasi juga telah menambah masalah
baru bagi dunia pendidikan. Bagaimana tidak, di satu sisi sistem pendidikan
yang diterapkan harus berimplikasi pada pemupukan nasionalisme peserta didik.
Namun di sisi lain hajat pemenuhan kebutuhan pendidikan global harus
ditunaikan, agar para lulusannya dapat berfungsi secara efektif dalam kehidupan
masyarakat global. Bahkan dewasa ini, dalam dunia pendidikan berkembang sebuah
pemikiran tentang pentingnya merubah paradigma pendidikan, karena pendidikan
yang ada sekarang dipandang belum mampu mengantarkan murid menjadi manusia yang
sesungguhnya. Pendidikan yang seharusnya diartikulasikan sebagai upaya
memanusiakan manusia, justru mengarah pada dehumanisasi (tidak
berprikemanusiaan), sehingga manusia seperti kehilangan arah dan tujuan hidup, serta
semakin teralienasi dari hakikat kemanusiaannya, karena pendidikan hanya
dimaknai tidak lebih hanya sebagai transmisi pengetahuan, maka murid gagal
menerapkan pengetahuannya di tingkat praksis kehidupan nyata.
Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu mempertahankan
pendidikan Islam, apalagi di zaman era globalisasi sekarang ini yang selalu
mengombang ambingkan arah dan tujuan manusia dalam kehidupannya. Jika sistem
pendidikan tidak berlandaskan pada iman dan ilmu, maka tidak akan mampu
merealisasikan kebahagiaan hidup manusia
dengan sempurna, karena Islam tampil sebagai suatu bentuk intelektual
dan spiritual baru yang merupakan hasil perpaduan antara al-Qur’an dan
peradaban-peradaban manusia, sementara ilmu dan iman menjadi proses utamanya
dalam pendidikan Islam. Islam sangat berhubungan erat dengan pendidikan.
Hubungan antara keduanya bersifat organis fungsional, pendidikan berfungsi
sebagai alat untuk mencapai tujuan Islam, dan Islam menjadi kerangka dasar
pengembangan pendidikan Islam, serta memberikan sistem nilai untuk
mengembangkan berbagai pemikiran tentang pendidikan Islam.
Dengan
sistem seperti ini, pendidikan akan mampu merealisasikan ketenangan dan
kemantapan jiwa anak didik serta menghormati kepribadian secara individual.
Islam sebagai ajaran yang datang dari Allah SWT, sesungguhnya merefleksikan
nilai-nilai pendidikan yang mampu membimbing dan mengarahkan manusia, sehingga
menjadi manusia yang sempurna. Islam sebagai agama yang universal juga telah
memberikan pedoman hidup bagi manusia menuju kehidupan bahagia yang
pencapaiannya bergantung pada pendidikan, karena pendidikan merupakan kunci
penting untuk membuka jalan bagi kehidupan manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar