Selasa, 01 Desember 2015

Makalah TELAAH KURIKULUM PAI Guru & Pengembangan Perencanaan Pembelajaran




TELAAH KURIKULUM PAI DI SMA/MA

Guru & Pengembangan Perencanaan Pembelajaran
 


BAB  I  
PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang
Pembelajaran pada hakikatnya tidak hanya sekedar menyampaikan pesan kepada peserta didik, akan tetapi merupakan aktifitas professional yang menuntut guru untuk dapat menggunakan keterampilan dasar mengajar secara terpadu, serta menciptakan sistem lingkungan yang memungkinkan peserta didik dapat belajar secara efektif dan efisien. Sistem lingkungan (pembelajaran) ini terdiri darikomponen-komponen yang saling mempengaruhi, antara lain: tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, guru dan siswa, jenis kegiatan yangdilakukan, sarana/prasarana belajar yang tersedia, dan penilaian. Komponen-komponen ini saling bergantung, saling berkaitan, dan saling mempengaruhidalam kerangka proses pembelajaran, dan berfungsi secara terpadu kearah tercapainya tujuan pembelajaran. Mengingat pentingnya suatu pembelajaran tersebut, maka perlu adanya suatu perencanaan yang perlu dilakukan oleh seorang guru. Hali ini agar pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru  dapat berjalan dengan baik. Untuk itu kami menyusun makalah yang berjudul “Guru dan Pengembangan Perencanaan Pembelajaran” untuk memberikan informasi tentang guru dan pengembangan perencanaan pembelajaran dan berbagai materi yang terkait dengan perencanaan pembelajaran.
B.       Rumusan Masalah
1.      Apakah yang dimaksud dengan guru
2.      Apakah yang dimaksud dengan perencanaan pembelajaran?
3.      Apa saja prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran?
4.      Bagaimanakah perencanaan dan persiapan pembelajaran?


BAB  II
PEMBAHASAN
A.            Pengertian Guru
Guru adalah sebagai pendidik dan pengajar anak, guru diibaratkan seperti ibu kedua yang mengajarkan berbagai macam hal yang baru dan sebagai fasilitator anak supaya  dapat belajar dan mengembangkan potensi dasar dan kemampuannya secara optimal,hanya saja ruang lingkupnya guru berbeda, guru mendidik dan mengajar di sekolah negeri ataupun swasta.

Menurut Peraturan Pemerintah
Guru adalah jabatan fungsional, yaitu kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang PNS dalam suatu organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan keahlian atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri
Menurut Undang-undang No. 14 tahun 2005
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

B.                 Pengertian Perencanaan
Perencanaan Pembelajaran adalah proses penetapan dan pemanfaatan sumber daya secara terpadu yang diharapkan dapat menunjang kegiatan-kegiatan dan upaya-upaya yang akan dilaksanakan secara efisien dan efektif dalam mencapai tujuan.
Dalam hal ini Roger A. Kaufman (Harjanto 1997:2) mengemukakan bahwa“Perencanaan adalah proyeksi (perkiraan) tentang apa yang diperlukan dalamrangka mencapai tujuan asbah dan nilai. Perencanaan sering juga disebut sebagai jembatan yang menghubungkan kesenjangan atau jurang antara keadaan masa kinidan keadaan yang diharapkan terjadi pada masa yang akan datang.
Perencanaan berkaitan dengan penentuan apa yang akan dilakukan.Perencanaan mendahului pelaksanaan, mengingat perencanaan merupakan suatu proses untuk menentukan kemana harus pergi dan mengidentifikasikan persyaratan yang diperlukan dengan cara yang paling efektif dan efisien.Berpangkal dari pemahaman tersebut, maka perencanaan mengandung enam pokok pikiran yaitu :
1.      Perencanaan melibatkan proses penetapan keadaan masa depan yangdiinginkan.
2.      Keadaan masa depan yang diinginkan itu kemudian dibandingkandengan keadaan sekarang, sehingga dapat dilihat kesenjangannya.
3.      Untuk menutup kesenjangan itu perlu dilakukan usaha-usaha.
4.      Usaha yang dilakukan untuk menutup kesenjangan itu dapat beranekaragam dan merupakan alternatif yang mungkin ditempuh.
5.      Penilaian alternatif yang paling baik, dalam arti mempunyai efektifitasdan efisiensi yang paling tinggi perlu dilakukan.
6.      Alternatif yang paling tinggi perlu diperinci sehinggan menjadi pedoman dalam pengambilan keputusan apabila akan dilaksanakan.Ibrahim (1993) mengatakan bahwa “Secara garis besar perencanaan pembelajaran mencakup kegiatan merumuskan tujuan apa yang dicapai oleh suatu kegiatan pembelajaran, cara apa yang digunakan untuk menilai pencapaian tujuan tersebut, materi bahan apa yang akan disampaikan, bagaimana cara menyampaikannya, serta alat atau media apa yang diperlukan. Dengan perencanaan pembelajaran, guru dapat memperkirakan, mempersiapkan, dan menentukan tindakan apa yang akan dilakukan pada waktu proses pembelajaran berlangsung.
Pada tahap ini guru mempersiapkan segala sesuatunya agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif.Bunghart dan Trull ( Sagala : 2003) menyatakan bahwa “Perencanaanadalah awal dari semua proses yang rasional, daan mengandung sifat optimismeyang didasarkan atas kepercayaan bahwa akan dapat mengatasi berbagai macam permasalahan dalam konteks pembelajaran.
Perencanaan pembelajaraan yang diartikan sebagai proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pembelajaran, pengunaan pendekatan atau metode pembelajaran, dalam suatualokassi waktu yang akan dilaksanakan pada masa satu semester yang akan datanguntuk mencapai tujuan yang ditentukan”.Toeti Soekamto (1993) mendefinisikan perencanaan pembelajaran sebagaiusaha untuk mempermudah proses belajar-mengajar maka diperlukan perencanaan pembelajaran.
Perencanaan pembelajaran dapat dikatakan sebagai pengembangan pembelajaran yang merupakan sebagai system yang intergrasi dan terdiri dari beberapa unsur yang paling berinterakssi.Pengertian lain tentang perencanaan pembelajaran dikemukakan oleh NanaSudjana (1998) yang mengemukakan bahwa perencanaan pembelajaran adalahkegiatan memproyeksikan tindakan apa yang akan dilaksanakan dalam suatu pembelajaran (PBM) yaitu dengan mengkoordinasikan (mengatur dan merespon )komponen-komponen pembelajaraan, sehingga arah kegiatan ( tujuan ), isikegiatan ( materi ) , cara penyampaaian kegiatan ( metode dan teknik ) serta bagaimana mengukurnya ( evaluasi ) menjadi jelas dan sistematis”. Ini berarti perencanaan pembelajaran pada dasarnya mengatur dan menetapkan komponen-komponen tujuan, bahan, metode atau teknik, serta evaluasi atau penilaian.Perencanaan pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu rangkaian yangsaling nberhubungan dan saling menunjang antara berbagai unsur atau komponenyang ada di dalam pembelajaran atau dengan pengertian lain yaitu suatu proses mengatur, mengkoordinasikan, dan menetapkan unsur-unsur atau komponen-komponen pembelajaran.



C.                Prinsip-Prinsip Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran sebagai kegiatan yang terus menerus danmenyeluruh, dimulai dari penyusunan suatu rencana, evaluasi pelaksanaan, danhasil yang dicapai dari tujuan yang sudah ditetapkan. Dalam praktiknya, terdapat beberapa prinsip perencanaan pembelajaran yang harus diperhatikan sehingga proses belajar mengajar (PBM) di kelas dapat silaksanakan secara efektif.Beberapa prinsip perencanaan pembelajaran, menurut Sagala (2003), terdiri atas:
1.      Menetapkan apa yang akan dilakukan oleh guru, kapan dan bagaimanamelakukannya untuk implementasinya dalam pembelajaran.
2.      Membatasi sasaran atas dasar tujuan intruksional khusus dan menetapkan pelaksanaan keja untuk mencapai hasil yang maksimal melalui proses penentuan target pembelajaran.
3.      Mengembangkan alternatif-alternatif yang sesuai dengan strategi pembelajaran.
4.      Mengumpulkan dan menganalisis informasi yang penting untuk mendukungkegiatan pembelajaran.
5.      Mempersiapkan dan mengkomunikasikan rencana-rencana dan keputusan-keputusan yang berkaitan dengan pemelajaran kepada pihak yang berkepentingan.
Jika prinsip-prinsip ini terpenuhi, secara teoritik, perencanaan pembelajaran itu akan mencapai tujuan sesuai skenario yang telah disusun. Haltersebut sejalan dengan pendapat Mulyasa (2003) bahwa:
a.       Kompetensi yang dirumuskan dalam perencanaan pembelajaran harus jelas,makin konkrit kompetensi makin mudah diamati, dan makin tepat kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk membentuk kompetensi tersebut.
b.      Perencanaan pembelajaran harus sederhana dan fleksibel, serta dapatdilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran, dan membentuk kompetensisiswa.
c.       Kegiatan-kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalam perencanaan pembelajaran harus menunjang dan sesuai dengan kompetensi yang telahditetapkan.
d.      Perencanaan pembelajaran yang dikembangkan harus utuh dan menyeluruh,serta jelas pencapaiannya.
Terkait dengan pendapat diatas, Oemar Hamalik (1980)  mengemukakantentang dasar-dasar atau prinsip perencanaan sebagai berikut :
1.      Rancangan yang dibuat harus disesuaikan dengan tersedianya sumber-sumber.
2.      Organisasi pembelajaran harus senantiasa memperhatikan situasi dankondisi masyarakat sekolah.
3.      Guru selaku pengelola pembelajaran harus melaksanakan tugas danfungsinya dengan penuh tanggung jawab.
4.      Faktor manusia selaku anggota oprganisasi senantiasa dihadapkan padaketerbatasan.
Oemar Hamalik juga mengemukakan bahwa kegiatan perencanaan yang baik harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1.Rencana adalah alat untuk memudahkan mencapai tujuan.
2.Rencana harus dibuat oleh para pengelola atau guru yang benar-benar memahami tujuan pendidikan dan tujuan organisasi pembelajaran.
3.Rencana yang baik, jika guru membuat rencana itu memahami danmemiliki keterampilan yang mendalam tentang membuat rencana.
4.Rencana yang dibuat secara terperinci.
5.Rencana yang baik jika berkaitan dengan pemikiran dalam rangka pelaksanaannya.
6.Rencana yang dibuat oleh guru harus sederhana.
7.Rencana yang dibuat tidak boleh terlalu ketat, tetapi harus fleksibel(luwes)
8.Dalam rencana khususnya rencana jangka panjang perlu diperhitungkanterjadinya pengambilan resiko.
9.Rencana yang dibuat jangan terlalu ideal, ambisius, sebaiknya lebih praktis-pragmatis.
10.Sebaiknya rencana yang dibuat oleh guru juga memiliki jangkauan yanglebih jauh dapat diramalkan keadaan yang mungkin terjadi.

Berdasarkan uraian diatas, maka perencanaan pembelajaran itu harus dapatmengembangkan berbagai kemampuan yang dimiliki siswa secara optimal,mempunyai tujuan yang jelas dan teratur serta dapat memberikan deskripsitentang materi yang diperlukan dalam mencapai tujuan pembelajaran seperti yangtelah ditetapkan, dengan memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1.Menetapkan apa yang akan dilakukan oleh guru.
2.Membatasi sasaran berdasarkan kompetensi (tujuan) yang hendak dicapat.
3.Mengembangkan alternatif-alternatif pembelajaran yang akan menunjangkompetensi (tujuan) yang telah ditetapkan.

D.                Perencanaan dan Persiapan Pembelajaran
Menyusun perencanaan pembelajaran merupakan aktifitas yang sangat penting bagi guru. Salah satu fungsi perencanaan adalah untuk mentransformasi-kan kurikulum sekolah ke dalam pembelajaran di kelas.  
            Perencanaan pembelajaran tidak dapat disusun dengan baik tanpa adanya ide yang jelas dariguru terhadap apa yang akan dipelajari siswa di kelas. Kurikulum dapatmemberikan ide-ide yang jelas mengenai apa yang akan dipelajari di kelas, tetapiguru juga mempunyai tanggung jawab untuk memilih tujuan belajar apa yangdiharapkan dikuasai siswa dalam pembelajaran (Procot, A. Et. Al., 1995).

Untuk menyusun perencanaan dan persiapan pembelajaran ada berbagaicara. Proctor, A., et all, (1995) misalnya, mengemukakan 5 kegiatan yangdikerjakan guru dalam membuat perencanaan pembelajaran.
1.      Merumuskan tujuan pembelajaran (Objective).
2.      Menetapkan pengalaman-pengalaman belajar dan kegiatan belajar siswa,termasuk urutannya
3.      Menetapkan peranan guru dalam pembelajaran.
4.      Menetapkan sumber-sumber/media pembelajaran.
5.      Menentukan asesmen.
Dalam peraturan pemerintah (PP No. 19 tahun 2005) tentang standar  Nasional pendidikan dijelaskan “Setiap satuan pendidikan melakukan proses perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien” (Bab IV pasal 19 ayat 3).
Jenis –jenis perencanaan pembelajaran selajutnya dalam Bab IV pasal 20dijelaskan “Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang emmuat sekurang-kurangbya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengejaran, sumber belajar, dan penilain hasil belajar”. Perencanaan pembelajaran tersebut dikategorikan kedalam dua bentuk yaitu silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran. Unsur-unsur yang harus adadalam setiap perencanaanyaitu tujuan, materi, metode, sumber dan penilaian hasil belajar.Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam membuat perencanaan pembelajaran adalah sebagai berikut :
1.Tuliskan identitas mata pelajaran antara lain mata pelajaran, pokok bahasan/ sub pokok bahasan, kelas, semester, waktu dan lain sebagainya sesuaikebutuhan. 
2. Tuliskan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator.
3. Materi pembelajaran. Mengembangkan materi yang harus diajarkan untuk mencapai indikator yang telah ditetapkan.
4. Kegiatan pembelajaran. Merumuskan kegiatan-kegiatan atas pengalaman pembelajaran yang akan dilakukan oleh guru dan siswa dalam melakukan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
5. Menentukan alat, media, dan sumber rujukan. Yaitu menentukan alat /media pembelajaran yang akan digunakan untuk mendukung terjadinya proses pembelajaran secara efektif dan efisien.









BAB III
PENUTUP

A.        Kesimpulan
Guru adalah sebagai pendidik dan pengajar anak, guru diibaratkan seperti ibu kedua yang mengajarkan berbagai macam hal yang baru dan sebagai fasilitator anak supaya  dapat belajar dan mengembangkan potensi dasar dan kemampuannya secara optimal,hanya saja ruang lingkupnya guru berbeda, guru mendidik dan mengajar di sekolah negeri ataupun swasta.
Perencanaan pembelajaran merupakan suatu rangkaian yang salingnerhubungan dan saling menunjang antara berbagai unsur atau komponen yangada di dalam pembelajaran atau dengan pengertian lain yaitu suatu prosesmengatur, mengkoordinasikan, dan menetapkan unsur-unsur atau komponen-komponen pembelajaran. perencanaan pembelajaran itu harus dapat mengembangkan berbagaikemampuan yang dimiliki siswa secara optimal, mempunyai tujuan yang jelas danteratur serta dapat memberikan deskripsi tentang materi yang diperlukan dalammencapai tujuan pembelajaran seperti yang telah ditetapkan, denganmemperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1.         Menetapkan apa yang akan dilakukan oleh guru.
2.         Membatasi sasaran berdasarkan kompetensi (tujuan) yang hendak dicapai.
3.         Mengembangkan alternatif-alternatif pembelajaran yang akanmenunjang kompetensi (tujuan) yang telah ditetapkan.
Untuk menyusun perencanaan dan persiapan pembelajaran ada berbagaicara. Proctor, A., et all, (1995) misalnya, mengemukakan 5 kegiatan yangdikerjakan guru dalam membuat perencanaan pembelajaran.
1.      Merumuskan tujuan pembelajaran (Objective).
2.      Menetapkan pengalaman-pengalaman belajar dan kegiatan belajar siswa,termasuk urutannya.
3.      Menetapkan peranan guru dalam pembelajaran.
4.      Menetapkan sumber-sumber/media pembelajaran.
5.      Menentukan asesmen.
 Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam membuat perencanaan pembelajaran adalah sebagai berikut :
1.         Tuliskan identitas mata pelajaran antara lain mata pelajaran, pokok  bahasan / sub pokok bahasan, kelas, semester, waktu dan lain sebagainyasesuai kebutuhan. 
2.         Tuliskan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator.
3.         Materi pembelajaran.
4.         Kegiatan pembelajaran.

B.     Saran
Demikian makalah yang kami buat, tentunya  kami sebagai penulis sangat mengharapkan bahwa makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian dapat memberikan kontribusi positif bagi pembaca khususnya Mahasiswa STAIN Palopo.
Dan kami menyadari bahwa dalam makalah ini terdapat banyak kekeliruan, oleh karena itukami sangat mengharapkan saran dan kritikan guna kesempurnaan penulisan makalah selanjutnya.




DAFTAR PUSTAKA